Followers

Friday, December 7, 2007

Mengapa Wanita Mudah Menangis?

Mengapa Wanita Mudah Menangis?

Suatu ketika, ada seorang budak lelaki
yang bertanya pada ibunya. "Ibu, mengapa
Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab
aku wanita".

"Aku tak mengerti" kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya
erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah
mengerti....". Kemudian anak itu
bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa
Ibu menangis?, Ibu menangis tanpa
sebab yang jelas". Sang ayah menjawab,
"Semua wanita memang sering menangis
tanpa alasan". Hanya itu jawaban yang
bisa diberikan ayahnya.

Sampai kemudian si anak itu tumbuh
menjadi remaja, ia tetap bertanya-tanya,
mengapa wanita menangis. Hingga pada
suatu malam, ia bermimpi dan bertanya
kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa wanita
mudah sekali menangis?"

Dalam mimpinya ia merasa seolah Tuhan
menjawab, "Saat Kuciptakan wanita, Aku
membuatnya menjadi sangat utama.
Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan
seluruh beban dunia dan isinya, walaupun
juga bahu itu harus cukup nyaman dan
lembut untuk menahan kepala bayi yang
sedang tertidur. Kuberikan wanita
kekuatan untuk dapat melahirkan dan
mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau
kerap berulangkali ia menerima cerca
dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan yang akan
membuatnya tetap bertahan, pantang
menyerah saat semua orang sudah putus
asa. Kepada wanita, Kuberikan kesabaran
untuk merawat keluarganya walau letih,
walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh
kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan
kasih sayang untuk mencintai semua
anaknya dalam kondisi dan situasi
apapun. Walau acapkali anak-anaknya itu
melukai perasaan dan hatinya. Perasaan
ini pula yang akan memberikan kehangatan
pada bayi-bayi yang mengantuk menahan
lelap. Sentuhan inilah yang akan
memberikan kenyamanan saat didakap
dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk
membimbing suaminya melalui masa-masa
sulit dan menjadi pelindung baginya.
Sebab bukannya tulang rusuk yang
melindungi setiap hati dan jantung agar
tak terkoyak. Kuberikan kepadanya
kebijaksanaan dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan
bahwa suami yang baik adalah yang tak
pernah melukai isterinya.

Walau seringkali pula kebijaksanaan itu
akan menguji setiap kesetiaan yang
diberikan kepada suami agar tetap
berdiri sejajar, saling melengkapi dan
saling menyayangi. Dan akhirnya
Kuberikan ia air mata agar dapat
mencurahkan perasaannya.

Inilah yang khusus Kuberikan kepada
wanita, agar dapat digunakan bila ia
inginkan. Hanya inilah kelemahan yang
dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air
mata ini adalah air mata kehidupan.

No comments: